Tanah adalah media yang sangat penting dalam
kegiatan bertani dan berkebun. Di Indonesia ada banyak jenis tanah yang cocok
digunakan untuk berkebun berikut ciri-ciri dan kegunaannya dalam berkebun. Yuk, kita berkenalan dengan 9 jenis tanah yang ada di Indonesia.
1. Tanah Endapan Lumpur (Jenis Aluvial)
Tanah jenis ini merupakan tanah endapan lumpur yang bisanya terbawa arus sungai atau parit. Umumnya tanah ini berwarna abu-abu hingga kecokelatan. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah hilir biasanya seringkali memanfaatkan tanah jenis ini untuk menanam berbagai tanaman pertanian seperti palawija hingga tanaman padi. Tanah ini memiliki tekstur yang mudah pecah tidak liat.
2. Tanah Andosol
Bagi masyarakat sekitar gunung berapi biasanya memanfaatkan tanah jenis ini sebagai media tanam berkualitas. bagi para petani di wilayah pegunungan tanah ini sangat diandalkan karena kandungan mineral dan unsur hara di dalamnya.
3. Tanah Entisol
Tanah ini merupakan turunan dari tanah andosol yang sudah mengalami pelapukan bertahun-tahun. Bentuknya berupa pasir dan debu dan lahar yang sudah dingin dan berubah karena dimakan usia.
4. Tanah Grumosol
Berbeda dari sebelumnya, tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan kapur yang menjelma menjadi tanah lapuk yang memiliki kandungan organik yang rendah. Tanah jenis ini tidak cocok digunakan sebagai tanah pertaniah. Umumnya berada di ketinggian 300 mdpl. Ciri-ciri tanah ini adalah teksurnya yang kering dan mudah pecah dan berwarna hitam.
5. Tanah Humus
Tanah jenis ini merupakan tanah jenis terbaik yang merupakan hasil dari pelapukan tumbuhan hutan atau perkebunan. Tanah humus sangat cocok digunakan sebagai media tanam karena memiliki unsur hara yang tinggi dan memiliki tingkat fertilitas yang sangat baik.
6. Tanah Merah (Latosol)
Tanah ini biasanya terdapat di ketinggian 300 hingga 1.000 mdpl. Dari penampilannya tanah ini memiliki warna merah dna tekstur yang kasar. Di dalam tanah ini mengandung berbagai zat alumunium dan zat besi yang sangat tinggi, karenanya tanah jenis ini dianggap tidak terlalu subur untuk pertanian.
7. Tanah Organosol
Tanah jenis ini berada pada wilayah yang memiliki tingkat instensitas hujan tinggi dan basah. Di dalamnya ada sekitar 30 persen organik dan 20 persen pasir. Sehingga, kurang cocok digunakan sebagai tanah pertanian atau pun perkebunan.
8. Tanah Inceptisol
Tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan sedimen atau metamorf yang memiliki warna kecokelatan, keabu-abuan, hingga campuran kehitam-hitaman. Tanah ini lebih cocok ditanami kelapa sawit dan karet.
9. Tanah Regosol
Tanah ini merupakan residu dari proses vulkanik gunung berapi. Tanah ini umumnya memiliki ciri sangat gembur dan kandungan hara yang sangat tinggi serta tekstur yang porous. Pengaplikasian tanah ini sangat cocok untuk tanaman padi, kelapa, tebu, dan berbagai jenis sayur-mayur. (Syerif Nurhakim)
No comments:
Post a Comment