Showing posts with label unsur hara. Show all posts
Showing posts with label unsur hara. Show all posts

Monday, November 8, 2021

9 JENIS TANAH PERTANIAN YANG WAJIB KALIAN TAHU

Tanah adalah media yang sangat penting dalam kegiatan bertani dan berkebun. Di Indonesia ada banyak jenis tanah yang cocok digunakan untuk berkebun berikut ciri-ciri dan kegunaannya dalam berkebun. Yuk, kita berkenalan dengan 9 jenis tanah yang ada di Indonesia.

1.      Tanah Endapan Lumpur (Jenis Aluvial)

Tanah jenis ini merupakan tanah endapan lumpur yang bisanya terbawa arus sungai atau parit. Umumnya tanah ini berwarna  abu-abu hingga kecokelatan. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah hilir biasanya seringkali memanfaatkan tanah jenis ini untuk menanam berbagai tanaman pertanian seperti palawija hingga tanaman padi. Tanah ini memiliki tekstur yang  mudah pecah tidak liat.

2.      Tanah Andosol

Bagi masyarakat sekitar gunung berapi biasanya memanfaatkan tanah jenis ini sebagai media tanam berkualitas. bagi para petani di wilayah pegunungan tanah ini sangat diandalkan karena kandungan mineral dan unsur hara di dalamnya.

3.      Tanah Entisol

Tanah ini merupakan turunan dari tanah andosol yang sudah mengalami pelapukan bertahun-tahun. Bentuknya berupa pasir dan debu dan lahar yang sudah dingin dan berubah karena dimakan usia.

4.      Tanah Grumosol

Berbeda dari sebelumnya, tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan kapur yang menjelma menjadi tanah lapuk yang memiliki kandungan organik yang rendah. Tanah jenis ini tidak cocok digunakan sebagai tanah pertaniah. Umumnya berada di ketinggian 300 mdpl. Ciri-ciri tanah ini adalah teksurnya yang kering dan mudah pecah dan berwarna hitam.

5.      Tanah Humus

Tanah jenis ini merupakan tanah jenis terbaik yang merupakan hasil dari pelapukan tumbuhan hutan atau perkebunan. Tanah humus sangat cocok digunakan sebagai media tanam karena memiliki unsur hara yang tinggi dan memiliki tingkat fertilitas yang sangat baik.

 

6.      Tanah Merah (Latosol)

Tanah ini biasanya terdapat di ketinggian 300 hingga 1.000 mdpl. Dari penampilannya tanah ini memiliki warna merah dna tekstur yang kasar. Di dalam tanah ini mengandung berbagai zat alumunium dan zat besi yang sangat tinggi, karenanya tanah jenis ini dianggap tidak terlalu subur untuk pertanian.

 

7.      Tanah Organosol

Tanah jenis ini berada pada wilayah yang memiliki tingkat instensitas hujan tinggi dan basah. Di dalamnya ada sekitar 30 persen organik dan 20 persen pasir. Sehingga, kurang cocok digunakan sebagai tanah pertanian atau pun perkebunan.

8.      Tanah Inceptisol

Tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan sedimen atau metamorf yang memiliki warna kecokelatan, keabu-abuan, hingga campuran  kehitam-hitaman. Tanah ini lebih cocok ditanami kelapa sawit dan karet.

9.      Tanah Regosol

Tanah ini merupakan residu dari proses vulkanik gunung berapi. Tanah ini umumnya memiliki ciri sangat gembur dan kandungan hara yang sangat tinggi serta tekstur yang porous. Pengaplikasian tanah ini sangat cocok untuk tanaman padi, kelapa, tebu, dan berbagai jenis sayur-mayur. (Syerif Nurhakim)

Wednesday, January 30, 2019

MENGENAL SIFAT DAN KARAKTERISTIK PUPUK CAIR ORGANIK


Bolehkah kita menggunakan pupuk cair organik sebagai pupuk utama? 

=> Pupuk cair organik tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat (pupuk kompos dari tanaman yang telah lapuk) sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk kompos akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman. Ini dapat dilakukan untuk memberikan kemanfaatan yang lebih lama dalam pertanian yang ramah lingkungan. 
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efisien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah kembali dari bahan bak pembuatan pupuk.

Semoga Bermanfaat