Salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk
yang kian pesat adalah semakin minimnya lahan perkebunan, dalam hal ini yang
dimaksud adalah halaman rumah yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun. Sebagian
besar ini terjadi di daerah perkotaan, terutama di wilayah pulau jawa padat. Salah
satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan sistem Tabulampot. Tabulampot
adalah sistem tanam buah dalam pot. Sistem ini sangat cocok dan efisien
diberlakukan di daerah perkotaan yang padat penduduk, karena tabulampot tidak memerlukan
lahan yang luas. Banyak jenis buah yang bisa ditanam dengan sistem ini, semisal
jambu, rambutan, strowberi, bahkan mangga dan kedondong dan banyak lagi
lainnya. Banyak manfaat yang kita dapat dari sistim tanam tabulampot ini,
manfaat itu bisa secara langsung maupun tak langsung.
Tabulampot sebagai sebagai salah satu
teknik menanam mulai merebak sejak sekitar 1970-an. Metode budidaya
tanaman buah dalam pot (tabulampot) dibuat untuk menjawab tantangan atas keterbatasan
lahan. Tanaman buah yang kita kenal biasanya
berpostur tinggi dengan perakaran dalam. Karenanya tak mudah menanam dan
memelihara tanaman buah di kebun luas. Tanaman ini membutuhkan perhatian dan
pememliharaan yang mahal. Hal ini tentunya menyulitkan bagi penduduk perkotaan
dengan lahan yang sangat terbatas. Dengan teknik tabulampot keinginan memiliki
tanaman buah dapat terlaksana.
Saat ini metode tabulampot terus
berkembang, baik dari sisi teknologi maupun jumlah jenis tanaman buah yang bisa
dijadikan tabulampot, banyak pula bermunculan nursery-nursery penyedia bibit
tabulampot. Dalam berbagai pameran pertanian, tabulampot selalu jadi incaran
favorit. Pehobi tertarik pada tabulampot untuk alasan fungsional maupun
estetika.
Hampir semua jenis tanaman buah bisa
tumbuh dalam bentuk tabulampot. Tapi tidak semua tabulampot bisa
menghasilkan buah. Karenanya meskipun bisa tumbuh subur, beberapa jenis tanaman
tertentu belum bisa berbuah maksimal dalam lingkungan tabulampot.
Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang
lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan
mudah, sulit dan belum berhasil. Beberapa tanaman dengan kategori mudah berbuah
di antaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman
yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku, dan
jambu bol. Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil
berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.
Info Seputar Tabulampot
Tabulampot adalah sistem tanam buah dalam pot.
Sistem ini sangat cocok dan efisien diberlakukan di daerah perkotaan yang padat
penduduk, karena tabulampot tidak memerlukan lahan yang luas. Maka karakter
tanaman tabulampot tentu saja sedikit berbeda dibandingkan penanganannnya tanaman
buah kebun atau pekarangan. Tapi yang menarik adalah justru karena tempatnya
yang bisa dipindahkan membuat tanaman ini istimewa.
Tingkat keberhasilan menanam tabulampot biasanya
ditentukan dari memilih bibit yang tepat. Perlu diketahui bahwa dalam memulai
kita harus bisa memilih bibit apa yang tepat sebagai tanaman tabulampot. Karena
tidak semua tanaman buah dapat dijadikan tabulampot. Salah satunya memilih
bibit tanaman dari bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit
hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).
Untuk budidaya tabulampot sebaiknya gunakan
bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat
tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga
keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif
lebih cepat berbuah. Kekurangan bibit jenis ini adalah akarnya yang kurang kuat
sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.
Tingkat keberhasilan tabulampot sangat
ditentukan oleh bibit tanaman. Oleh karena itu pilihlah bibit yang kita tahu
persis sifat-sifatnya. Bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk
memastikannya biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas
atau lembaga terpercaya. Ketelitian saat memilih bibit tanaman akan
mempengaruhi hasil dari tabulampot yang kita tanam. Sayang sekali bukan jika
sudah menunggu setelah dua tahun atau lebih tanaman kita justru tidak berbuah sama
sekali.
Apa Saja Manfaat Tabulampo?
Buah-buahan sangat baik untuk tubuh karena
banyak mengandung banyak nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Oleh sebab itu makanan
satu ini banyak dikonsumsi oleh banyak orang. Karena buah mengandung banyak
nutrisi, maka sangat dianjurkan mengkonsumsinya dalam keadaan segar, dan untuk
mendapatkannya dalam keadaan segar maka lebih baik kita menanamnya sendiri.
Kendala saat ini adalah di mana kita menanamnya? Mungkin bagi mereka yang
memiliki halaman rumah yang cukup luas hal ini tidak menjadi masalah berarti.
Lazimnya kita bisa mendapatkan buah yang paling
segaradalah dengan langsung kita petik dari pohonnya. Selain itu jika kita
menanamnya tidak menggunakan pupuk kimia atau dalam hal ini menggunakan pupuk
kandang atau kompos, maka buah yang kita dapatkan pun akan lebih sehat. Secara
tidak langsung pun banyak manfaat dari sistim tanam tabulampot, di antaranya
kebutuhan akan nutrisi dari buah relatif lebih terpenuhi dari pada kita hanya
menggandalkan dengan membeli saja, buah yang kita dapat lebih sehat sehingga
tidak menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh.
Selain beberapa manfaat di atas ternyata
tabulampot juga ikut menyumbang terhadap penghijauan lingkungan. Dengan ini
secara tidak langsung akan membuat suasana lingkungan menjadi lebih hijau,
sehingga kitapun ikut mensukseskan gerakan penghijauan yang menjadi salah satu upaya
untuk menggatasi efek pemanasan global yang saat ini menjadi masalah yang cukup
serius di berbagai negara bahkan dunia. Maka Anda pun bisa berperan dalam
menyukseskan kegiatan di atas melalui apa yang anda bisa.
Bagaimana Memilih Tanaman Buah untuk Tabulampo?
Memilih tanaman tabulampot menjadi dasar
dan faktor keberhasilan. Anda yang terbiasa dengan tanaman kebun dan
pekarangan mungkin bisa mengerti, namun bagi para pemula mungkin informasi berikut ini dapat membantu. Pada saat Anda akan menentukan jenis bibit yang akan
Anda gunakan untuk budidaya tanaman buah dengan sistem tabulampot, ada beberapa
hal yang perlu Anda perhatikan.
1.
Jenis Tanaman
yang akan Dibudidayakan
Memang semua tanaman berpotensi untuk dibudidayakan
dengan sistim tabulampot. Akan tetapi tingkat kemudahan tanaman untuk berbuah
berbeda-beda. Ada tanaman yang cepat berbuah, dan ada pula tanaman yang sulit
berbuah. Apabila Anda termasuk pemula yang berkecimpung dalam bidang
tabulampot, sebaiknya Anda mengawali budidaya tabulampot menggunakan tanaman
yang cepat berubah. Contoh belimbing, jeruk, dan jambu biji. Setelah itu, Anda
dapat melanjutkan budidaya tabulampot dengan tingkat kesulitan berbuah lebih tinggi.
2.
Mengetahui Asal Muasal
Bibit
Selain itu Anda juga harus mengetahui asal bibit yang
Anda peroleh. Beberapa tanaman yang didapatkan dari daerah yang berbeda
sifat-sifat serta musimnya terkadang akan sangat sulit membuatnya berbuah. Hal
itu perlu diperhatikan baik-baik sebelum mulai menanam. Misalnya tanaman yang
tumbuh di wilayah empat musim akan sulit berbuah jika ditanam di wilayah dua
musim atau sebaiknya.
3.
Mengetahui
Sifat-sifatnya
Bibit yang akan anda tanam sebaiknya diperhatikan
sifat-sifatnya seperti tingkat reproduksinya, rasa buahnya, bentuk dan ukuran
yang menarik, ketahanan terhadap penyakit dan sebagainya. Jangan sampai saat
menanam Anda sama sekali tidak
memperhatikan. Dengan mengamati sifat-sifatnya kerugian di belakang hari dapat
diminimalisir dengan baik. Salah satunya dengan bertanya, mencari tahu, atau
menelitinya terlebih dahulu.
4.
Memilih Pot dan
Media Tanam
Yang tak kalah pentingnya adalah memilih dan menyediakan
media tanam yang tepat untuk tabulampot. Beberapa ukuran pot sangat menentukan
pertumbuhan dan hasil dari tabulampot tersebut. Ingat, tabulampot hanya
mengandalkan media yang terdapat dalam pot. Kesalahan dalam mengatur media
tanam dan ukuran pot bisa berpengaruh terhadap perkembangan tanaman tabulampot.
5.
Menentukan Bibit
yang akan ditanam
Bibit tanaman tabulampot sangat baik dari hasil
perbanyakan geretatif (perbanyakan bibit dari biji) atau vegetative (cangkok,
stek, tunas, okulasi, dan sambung pucuk). Bibit dari hasil perbanyakan
generative akan sangat lama berbuah. Sementara perbanyakan vegetative relative
lebih mudah dan cepat berbuah sekaligus memiliki karakter, sifat, dan rasa yang
identik sama dengan induknya.
Kelebihan dan Kekurangan Tabulampot
Sesuatu yang ada
di dunia ini selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu pula halnya
dengan yang metode tabulampot atau tanaman buah dalam pot. Nah, jika
dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung di tanah, tabulampot ini
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Apa saja kekurangan dan kelebihan
yang perlu diketahui oleh para penghobi tabulampot.
Kelebihan yang pertama adalah tabulampot dapat
diletakkan di mana saja dan dipindah-pindah lokasinya kapan saja sesuai dengan
kemauan tanpa harus dibongkar dan ditanam lagi seperti halnya tanaman yang
ditanam di tanah. Tabulampot menjadi sangat fleksibel dan hemat tempat.
Bila kita telah bosan dengan keberadaan
tabulampot yang ada, maka kita dapat langsung menggantinya dengan tabulampot
lain. Hal ini dilakukan cuma dengan memindahkan potnya saja. Tabulampot tidak
membutuhkan lahan khusus, yang merupakan kelebihan lain dari tabulampot.
Beberapa tabulampot dapat dilletakkan di lahan yang sempit. Nah, tabulampot ini
dapat menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang tak mempunyai halaman rumah yang
luas, namun ingin menanam pohon buah. Selain itu, kondisi lingkungan tabulampot
lebih mudah untuk dimanipulasi sesui keinginan Anda. Tabulampot akan mudah
mengeluarkan buah atau memanen tanpa bantuan alat khusus.
Selain kita bicara kelebihan tabulampot, tentu
ada juga kekurangannya. Salah satunya adalah bahwa tidak semua tanaman dapat dibuahkan
di dalam pot. Hanya tanaman tertentu saja yang layak dibudidayakan sebagai
tabulampot. Misalnya saja adalah pada kasus pohon durian. Meskipun dapat
berbuah, namun akan rontok buahnya.
Karena kondisi tempat media tenam yang
terbatas, tabulampot juga tidak bisa
berbuah secara maksimal. Lain halnya dengan tanaman buah yang langsung ditanam
di tanah. Contohnya saja adalah tabulampot belimbing yang cuma mampu memberikan
beberapa buah saja dalam setiap periode produksinya. Hal ini jauh berbeda jika
pohon belimbing tersebut ditanam langsung di tanah atau kebun yang buahnya
dapat menutupi hampir semua bagian tanaman.
Keuntungan Budidaya Tanaman Dalam Pot
Para pencinta tabulampot pun mengerti
banyak akan kelebihan yang dapat diperoleh dari memilih metode ini. Bibit-bibit
tanaman yang tidak laku dijual dapat dijadikan tabulampot yang justru dapat
mengdongkrak harganya berkali-kali lipat. Hal ini menjadi berita menggembirakan,
terutama yang tinggal di perkotaan. Keterbatasan lahan dan pekarangan yang
dimiliki oleh sebagian besar warga kota menjadi alasan kuat mengapa tabulampot
menjadi pilihan utama. Dikarenakan cara penanamannya sangat mudah dan tidak
memakan waktu yang cukup banyak dan hasilnya pun sangat memuaskan.
Tingginya permintaan tabulampot ternyata
disambut baik oleh penangkar bibit, terlihat jelas dari banyaknya orang yang
menggunakan tabulampot di setiap membuat budidaya. Tidak hanya itu, jenis dari
tabulampot kini semakin banyak dikembangkan dan jenisnya pun semakin beragam. Banyak
sekali tanaman yang bisa dikembangkan di tabulampot, seperti: tanaman yang
relatif mudah, sedang, dan sulit berbuah. Dan berikut informasi yang akan
berikan kepada Anda.
Berikut
ini merupakan daftar keuntungan dari berkebun tabulampot:
- Memanfaatkan lahan tidur atau lahan mati
yang tidak terurus dan dijadikan sebagai tempat pot-pot tanaman buah tanpa
harus mengolah tanahnya.
- Memanfaatkan halaman atau lahan yang
sempit di perumahan atau perkantoran.
- Flesibel karena sangat mudah memindahkan
tanpa risiko tanaman mengalami layu atau mati.
- Mudah dan sedikit perawatannya, terutama
dalam penanggulangan hama dan penyakit dan mendapatkan tanaman yang sehat
dan subur.
- Akar pohon dari tanaman tabulampot tidak
akan merusak bangunan yang ada di sekitarnya.
- Terpenuhinya unsur hara, mineral, dan air
secara optimal dan efisien.
- Meminimalisir pemakaian pupuk karena
pemberiannya sesuai dengan kebutuhan dan dapat terserap oleh tanaman seluruhnya.
- Dapat mengatur masa pembungaan dan
pembuahan sehingga dapat berproduksi sepanjang tahun.
- Membangun dan menciptakan ekosistem yang
sehat dan indah walaupun sekala kecil.
- Sistem drainase pada tanaman lebih mudah
diterapkan sehingga tidak kelebihan air atau sebaliknya.
- Menjadi salah satu sumber gizi dan serat
sehari-hari.
- Meningkatkan sumber penghasilan keluarga
dari penjualan bibit dan buah yang dipanen.
- Mencegah kepunahan beberapa jenis tanaman
buah langka dari berbagai dunia.
Peluang Bisnis Usaha Tabulampot
Peluang usaha bibit tabulampot sangat menjanjikan. Tak sekedar sebagi hobi
saja, tanaman tabulampot banyak dicari orang. Saat masa pandemi Covid-19 bisa dijadikan altrenatif uasaha yang menguntungkan. Para pengusaha agro yang sekarang sudah mulai melirik aplikasi e-commerce sudah mulai bermunculan dan bersaing di pasar. Para penghobi biasanya menyasar para
petani buah dan mencari tabulampot yang sudah siap berbuah. Harga yang
bervariasi dan relatif cukup tinggi itu membuat banyak orang melirik usaha ini.
Banyak permintaan tabulampot yang cukup tinggi dan didorong pula oleh
keterbatasan lahan yang membuat orang kesulitan untuk menanamnya di kebun.
Tabulampot menjadi solusi sekaligus peluang besar yang tidak bisa didiamkan
begitu saja.
Menurut perkembangannya, banyak varietas tanaman buah yang dibudidayakan
secara baik dengan sistem tabulampot. Hal ini juga karena nilai seni yang
didapat dari tanaman tabulampot cukup tinggi. Tak hanya itu, peluang besar yang
tidak memutuhkan waktu terlalu lamu membuat tabulampot cukup digemari. Selain
menjual bibit, penjual dapat menjual dalam bentuk tabulampot yang sudah jadi
atau sudah berbuah dengan jual hingga jutaan rupah. Dengan waktu yang relative
singkat kurag lebih satu tahun keuntungan mulai terasa. Apalagi jika Anda
memiliki jumlah tabulampot yang tidak sedikit. Tinggal Anda mengalikan sendiri
keuntungannya.
Sebagai ilustrasi jika Anda memiliki bibit
tanaman lengkeng dengan varietas pingpong kini marak dibudidayakan dengan
sistem tabulampot dengan harga bibit seharga Rp50 ribu dan dirawat selama
sekitar setahun. Setelah setahun atau lebih tanaman tersebut sudah bisa berbuah
dan harga tabulampot tersebut biasa mencapai Rp4 juta. Fantastis bukan?
Selisih harga jual yang cukup signifikan ini akan sangat menguntungkan dan ini
bisa digunakan sebagai peluang bisnis. Namun, sekali lagi keahlihan dan
penguasaan tentang tanaman buah tetap harus dipenuhi agar Anda tidak sekedar
menjual mimpi. (Nanang Hanif, Bogor)