Bibit tin cocok ditanam di lokasi perumahan dengan tanah terbatas. |
Buah tin yang dikenal dengan buah ara merupakan buah yang
memiliki kebaikan dan manfaat yang cukup banyak. Sebagian kalangan mengenal
nama tin dari kitab suci Al-Qur’an di mana nama buah ini dipakai sebagai
salah satu surah dalam Al-Qur’an. Namun, tak hanya itu. Jauh sebelum itu buah
tin juga telah dikenal lama oleh bangsa Babilonia (Mesir Kuno) berabad-abad
yang lalu, terutama di daerah asal buah ini, yakni wilayah Asia Barat. Buah
yang merupakan kerabat pohon beringin, yakni ficus ini sepuluh tahun
terakhir telah menjadi perhatian banyak pencinta buah di dunia pada umumnya dan
khususnya di Indonesia. Berbagai pengembangan dilakukan untuk memperoleh varietas baru
yang lebih unggul.
Di Indonesia sendiri pohon tin mulai populer mulai 2005,
beberapa varietas yang muncul dan masuk ke Indonesia dan disambut hangat oleh
para kolektor dan petani adalah jenis Yordan. Kemunculannya begitu melegenda dan
menarik banyak orang untuk mencoba menanam tanaman asli Mediterania ini. Buah
tin yordan yang memiliki ciri khas kulit hijau ini memiliki daging buah
berwarna merah dan rasa yang manis. Pohon ini cukup langka dan jarang ditemui
di Indonesia. Namun, bagi para pelancong atau masyarakat muslim yang bisa
mengunjungi wilayah Timur Tengah mungkin buah ini terasa
tidak asing lagi. Beberapa orang mengenal tin dari
oleh-oleh haji atau umrah berupa buah tin kering yang rasanya manis dengan
sensasi gurih.
Bagi kalangan Umat Islam buah ini juga telah dikenal baik
dan menjadi salah satu buah yang disebuat dalam kitab suci umat Islam. Buah Tin dan Buah Zaitun adalah dua jenis
buah yang disebutkan dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran. Sudah sejak
berabad-abad yang lalu dua jenis buah ini, Tin dan Zaitun, diketahui memiliki
banyak sekali kebaikan dan manfaat bagi siapa saja yang mengonsumsinya.
Di beberapa Negara di Eropa dan sekitarnya buah tin dan
zaitun juga sudah lama dijadikan sebagai obat alami untuk mengobati berbagai
penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat dan berbahaya. Para
ahli dan peneliti meyakini bahwa banyak sekali kandungan yang terdapat pada
buah tin, salah satunya penelitian dari Professor J. A. Vinson, U of Scranton,
USA menyebutkan bahwa buah Tin tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol,
tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi. Hasil penelitian
dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada keperluan zat serat harian yang dibutuhkan tubuh kita. Dari jumlah
tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut.
Melihat cukup banyak manfaat dari buah tin ini
maka perlulah kiranya kita mengetahui lebih jauh seluk-beluk buah ini agar
dapat mengambil manfaat dan keuntungan ekonomis dari buah ini. Sebagaimana negara-negara
di wilayah Timur Tengah dan Eropa telah lama mengolah dan memanfaatkan buah ini sehingga
menjadi produk unggulan yang dicari dan menjadi komoditas ekspor yang
diperhitungkan. (Nanang Hanif)