Bagaimana pupuk cair organik dibuat?
Yuk, kita pelajari cara pembuatannya secara mudah dan sederhana. Sebelum membuatnya, perlulah kita ketahui apa tujuannya dari pengomposan yang akan kita lakukan.
Yuk, kita pelajari cara pembuatannya secara mudah dan sederhana. Sebelum membuatnya, perlulah kita ketahui apa tujuannya dari pengomposan yang akan kita lakukan.
Ada dua jenis pupuk organik cair yang bisa dibuat di
rumah atau lingkungan Anda, yakni melalui proses pengomposan sederhana.
1.
MELARUTKAN DENGAN
AIR. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan
cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air.
Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk
kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya
tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan.
Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air
lalu airnya dijadikan pupuk. Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang
stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam
jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya
dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar
tanaman, tidak disemprotkan ke daun.
2.
FERMENTASI TANPA
UDARA. Yakni dengan membuat pupuk organik cair yang dibuat
dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan
bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum
terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini
benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak
mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk
cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini
bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.