Wednesday, March 11, 2020

Konsumsi Herbal Solusi Bijak Menangkal Virus

Mewabahnya virus Corona di dunia telah membuka mata banyak orang untuk tetap bisa menjaga kesehatan. Kini berbagai cara dilakukan orang untuk menangkal virus mematikan ini. Salah satu caranya dengan menggunakan bahan-bahan herbal. Masyarakat Indonesianya menyebutnya jamu-jamuan yang telah diyakini memiliki khasiat kesehatan, mengobati berbagai penyakit yang resepnya telah diwariskan turun-temurun.  Seperti empon-empon dan obat-obat  tradisional lainnya.

Kini beragam bahan jamu dicari orang. Dari mulai kunyit, temulawak, jahe, sambiloto, kencur, dan sebagainya mendadak menjadi “buah bibir” masyarakat dan tentu saja harganya bisa langsung melangit. Barang-barang yang  sebelumnya diabaikan begitu saja, tiba-tiba “diserbu” peminat dadakan yang ‘panik’ bukan main akan mewabahnya virus COVID-19 yang bisa menyerang siapa saja.  Selain memburu masker dan hand sanitizer, pedagang jamu harbal pun menjadi sasaran ‘pembeli dadakan’. Hasilnya harga-harga bahan menjadi tidak terkontrol.


Berikut ini manfaat dan khasiat tanaman yang bisa Anda catat:

1. Jahe
Tanaman ini mengandung Curcumin dan Gingerol yang mempunyai khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, anti oksidan, dan menghangatkan tubuh, juga mengeluarkan angin saat kita masuk angin. 

2. Ginseng 
Tanaman ini sudah sejak dahulu dipakai sebagai tanaman pengobatan, terutama di wilayah Asia. Tanaman ini mempunyai khasiat yang kurang lebih sama dengan jahe, dan dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan stamina. 
 
3. Temulawak
Mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Kurmuminoid ini adalah  zat pemberi warna kuning pada temulawak. Temulawak juga bisa digunakan sebagai obat anti peradangan pada tubuh, seperti radang sendi dan radang pada usus sehingga sangat baik bagi penderita gejala tifus atau sakit maag.

4. Sambiloto
Memiliki manfaat membantu meringankan panas dalam, mencegah pertumbuhan sel kanker, ISPA, dan meredakan nyeri. Tanaman ini juga sangat baik untuk pencernaan dan salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

5. Kencur 
Tanaman kencur selain digunakan sebagai bumbu, herbal yang satu ini juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, menurunkan kolesterol, mengobati diare, mencegah kanker lambung, menghilangkan stres, menambah nafsu makan, obat nyeri dan  untuk kecantikan.


Wednesday, February 26, 2020

Ada 1001 Solusi Mengatasi Banjir


Di mana pun Anda tinggal, Anda akan tetap membutuhkan air. Air adalah kehidupan yang membuat makhluk hidup bergantung. Saat air sedikit (baca: kemarau), banyak orang kelimpungan…. saat air banyak (musim penghujan), tak sedikit daerah tempat tinggal kita diterjang banjir. Masalahnya adalah mengapa manusia hingga detik ini belum juga bisa menanggulangi banjir? Saya yakin, Ada 1001 solusi untuk menangani banjir khususnya di Indonesia. Dan semua solusi itu setidaknya boleh dicoba satu persatu. Ada solusi yang MURAH dan solusi yang MAHAL. Berikut ini saya akan menyumbangkan solusi mengatasi banjir untuk Indonesia.



SOLUSI MURAH
  1. Buatlah lubang biopori (lubang berdiameter 20 cm dan dalam 50 cm) di setiap rumah sebagai resapan air tanah (wajib) karena air fitrahnya adalah masuk ke dalam tanah atau mengalir sungai.
  2. Olahlah sampah rumah tangga dengan memilah sampah sesuai manfaat. Seperti diolah menjadi kompos, untuk daur ulang, kerajinan, dan sebagainya. Jangan biarkan sampai teronggok begitu saja di lingkungan anda karena ia bisa berpotensi menyumbat saluran air dan gorong-gorong.
  3. Tanamlah pepohonan di lingkungan sekitar (tugas setiap warga)
  4. Bersihkan setiap saluran air secara berkala (tugas setiap orang)

SOLUSI MAHAL
  1. Buatlah gorong-gorong air bawah tanah sebagai salah satu cara mengalirkan air hujan yang bisa datang kapan saja. Cara ini bisa diterapkan pada daerah-daerah tertentu yang memiliki drainase yang kurang baik (perkotaan yang padat) atau pada daerah yang memiliki permukaan tanah yang rendah.
  2. Buatlah sungai-sungai yang ada menjadi tiga-empat kali lebih dalam. (harus lebih dalam dari pemukiman penduduk) tujuannya adalah untuk menampung debit air yang berlebihan saat hujan.
  3. RESTORASI sungai-sungai yang mengalami pendangkalan dengan cara mengeruk dasar sungai lebih dalam dan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
  4. Memanen air hujan dengan menampungnya di dalam drum, kolam, embung, danau buatan, atau bak penampungan air raksasa (khusus untuk wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi).
  5. Membuat rawa atau danau buatan sedalam 10 meter di tengah kota. Tujuannya untuk membuat resapan air tanah.
  6. Membuat gorong-gorong raksasa di bawah JALAN RAYA . Tujuannya untuk menampung dan mengalirkan air yang jatuh ke jalan baik dari hujan maupun dari saluran domestik.       Demikian solusi sederhana dari saya Anda semua bisa menambahkan solusi lainnya di kolom komentar. Teruslah berbagi kebaikan untuk masa depan. Kalau bukan anda siapa lagi? Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bishowab.  (Nanang Hanif)

Wednesday, August 28, 2019

TEKNIK MENANAM POHON ALPUKAT UNTUK PARA PENGHOBI PEMULA


Alpukat  di tahun 2019 kembali menjadi primadona di kalangan petani. Pasalnya tanaman ini relatif mudah untuk ditanam di pekarangan rumah dan memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Dari situ tidak sedikit dari petani pemula mulai tertarik dengan tanaman ini, namun mereka kesulitan mendapatkan info terkait  cara dan teknik menanam alpukat yang tepat.
Berikut ini beberapa langkah sederhana yang mungkin bisa membantu para pemula untuk  menanam alpukat.

Memperhatikan Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat
Ketinggian Lokasi Tanam. Tanaman avocado atau biasa disebut alpukat ini sangat mudah ditanam di berbagai tempat. Baik di dataran rendah, maupun di dataran tinggi. Umumnya para petani lebih memilih menanam pada ketinggian 5-1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut).  Sedangkan untuk tujuan penanaman skala komersial Anda bisa memilih varietas unggul yang lebih produktif dan cocok jika ditanam di dataran rendah-menengah, atau beberapa varietas yang lain justru lebih produktif di dataran menengah-tinggi.

 Kebutuhan terhadap Sinar Matahari Penuh. Tanaman alpukat yang kita tanam wajib mendapatkan penyinaran matahari secara penuh. Kira-kira antara 6 hingga 10 jam dalam sehari. Pastikan tanaman harus bebas dari segala naungan yang menghalangi proses fotosintesis tanaman. Jika syarat ini dipenuhi tanaman dapat tumbuh secara optimal dan berproduksi secara maksimal.
Jika anda menanam hanya bertujuan hobi saja, faktor ketinggian tidak perlu anda perhatikan. Cukuplah 

Memilih Varietas Unggul dan Populer
Beberapa varietas unggul bibit alpukat sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dan bersertifikat. Sebagian bibit adalah varietas baru yang belum terdaftar, namun diakui memiliki keunggulan di kalangan petani dan pakar pertanian. Menurut data yang kami peroleh dari balitbu.litbang.go.id, ada sekitar 23 varietas alpukat unggul yang telah bersertifikat. Di antaranya:

  1. Alpukat Soga (2016)
  2. Alupkat Moncok Mentaram (2015)
  3. Alpukat Cipedak (2015)
  4. Alpukat Idola (2014)
  5. Alpukat Wina Badugan (2013)
  6. Alpukat Rengganis (2011)
  7. Alpukat Sijago (2011)
  8. Alpukat Raja Giri (2011)
  9. Alpukat Kendil (2011)
  10. Alpukat Mentera (2010)
  11. Alpukat Sindang Reret (2010)
  12. Alpukat Siginjai (2009)
  13. Alpukat Gayo (2008)
  14. Alpukat Pesako (2007)   
  15. Alpukat Kedanpuan Sikka (2007)
  16. Alpukat Tongar (2006) 
  17.  Alpukat Feurtindo (2004)
  18. Alpukat Mega Murapi (2003)
  19. Alpukat Mega Paninggahan (2003)
  20. Alpukat Mega Gagauan (2003)
  21. Alpukat YM Lebak (2000)
  22. Alpukat Ijo Bundar (1987)
  23. Alpukat Ijo Panjang (1987)


Selain varietas unggul di atas ada pula varietas unggul lainnya yang bisa anda pilih, namun sebagian belum terdaftar. Di antaranya:
  1. Alpukat Jumbo
  2. Alpukat  Aligator
  3. Alpukat Miki
  4. Alpukat Mentega
  5. Alpukat Hana
  6.  Alpukat Hass
  7. Alpukat Hawaii
  8. Alpukat Arjuno/Pameling
  9. Alpukat Non Biji

Monday, August 26, 2019

TIPS MEMPERBANYAK BIBIT ZAITUN

Menanam bibit zaitun di Indonesia adalah pilihan yang tepat. Mengapa? Mengingat alam Indonesia yang subur bisa dijadikan salah satu alasan utama. Zaitun adalah tanaman yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan memiliki sejarahnya yang kuat dan bahkan tertulis di dalam Kitab Suci. Selain itu, permintaan minyak zaitun dunia yang tinggi, sebagai produk akhir dari tanaman ini, patut menjadi pertimbangan.

Tanaman zaitun merupakan salah satu tanaman yang disebut dalam Al-Quran. Karena keistimewaannya itu banyak orang mencari tanaman ini untuk ditanam, walau dengan merogoh kocek yang tidak sedikit. Selama ini, pohon zaitun masih ditanam oleh para penghobi tanaman di rumah-rumah. Jumlah mereka yang menekuni masih sedikit salah satu alasannya karena minimnya pengetahuan budidaya tanaman tersebut. Sebagian mereka melihat ada sisi eksotik dari pohon zaitun yang dikenal oleh dunia sebagai simbol pohon perdamaian. Bibit pohon zaitun ukuran 50-60 cm dijual dengan harga Rp600.000 hingga Rp800.000,- hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi petani Indonesia untuk mengembangkannya.

Memperbanyak zaitun dengan teknik cangkok
Cara ini adalah salah satu cara yang aman dilakukan, namun teknik yang tepat harus diterapkan dengan baik. Zaitun yang merupakan tanaman ‘padang pasir’ harus bisa menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca Indonesia. Media cangkok yang paling tepat adalah tanpa menggunakan tanah. Tanah cenderung mudah kering dan mudah padat. Media yang saat ini paling bisa diterima adalah penggunaan cocopeat (serbuk sabut kelapa) yang memiliki kelembapan ideal bagi tumbuhnya akar cangkok. Ini juga bisa diaplikasikan dengan media mos (lumut hutan) yang memiliki karakter yang sama dengan cocopeat. Salah satu resep yang perlu diperhatikan adalah anda tidak perlu menunggu cangkokan dipenuhi akar. Anda cukup menunggu satu dua akar yag keluar, cangkokan bisa langsung dipotong lalu dipindahkan ke polibag. Setelah itu tanaman disimpan di bawah naungan dengan memberikan vitamin dan hormone akar yang dibutuhkan. Tentunya sesuai takaran yang tepat. Cara ini adalah cara untuk menghindari kegagalan tumbuh yang biasanya dialami oleh pemula, seperti batang cangkok yang mati mengering karena kondisi stres pasca turun cangkok. Keberhasilan teknik cangkok ini umumnya sekitar 80-90%.

Tahapan Mencangkok:
  1. Siapkan cocopeat basah dengan kondisi tidak meneteskan air saat diremas-remas.
  2. Siapkan plastik es (plastik PE) atau anda juga bisa menggunakan plastik wrapping buah sebagai lapisan pengaman dari air hujan.
  3. Kerat pada batang pohon zaitun minimal sebesar batang pensil (lebih besar lebih baik). Kerat cukup selebar 5 cm. lalu kerik kambiumnya hingga tidak ada yang tersisa pada area keratan. Oleskan root-up (buat seperti pasta) di area luka kerat tadi secukupnya.
  4. Tutup keratan tadi dengan media cocopeat lalu tambahkan vitamin akar.
  5. Tunggu hingga 2-3 bulan, akar mulai tumbuh. Waktu tumbuh akar juga bisa lebih panjang dari ini karena beberapa faktor penyebab. Misalnya, media cangkok yang terlalu kering saat kemarau atau terkena gangguan hama.
  6. Jika anda sudah mulai melihat ada akar tumbuh satu atau dua, anda sudah bisa memotongnya di sore hari.
  7.  Lalu lepaskan plastik yang masih melekat. Rendam cangkokan tadi pada cairan Atonik dan B1 atau sejenisnya untuk membantu pertumbuhan.
  8. Cangkokan yang telah dipotong ditanam di polibag dengan media campuran sekam bakar dan sekam mentah, tanah, pasir laut, dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:3:2:2. Pasir laut digunakan sesuai habitat zaitun yang tumbuh di daerah dekat pantai Mediterania. Di polibag, bibit asal cangkok itu disemprot vitamin B1 agar tidak stres dan diletakkan di bawah naungan selama 40 hari. Selama di naungan, bibit disiram larutan atonik dan B1 tiap 2 hari sekali.


Memperbanyak dengan metode stek pucuk
Selain cangkok, melakukan perbanyakan dengan teknik stek juga bisa dilakukan. Namun, cara yang satu ini memerlukan penanganan yang cukup ‘merepotkan’ karena anda harus selalu memperhatikan kelembapan stek saat berada dalam media persemaian. Umumnya, keberhasilan cara ini hanya sekitar 40-50-% saja. Tapi tidak ada salahnya jika Anda mencobanya terlebih dahulu.

Tahapan Stek:
  1. Siapkan media cocopeat basah
  2. Sekam bakar
  3. Pasir halus (hasil ayak)
  4. Nampan plastik untuk tempat media
  5. Campurkan bagian cocopeat + pasir halus + sekam bakar dengan perbandingan 1:2:1
  6. Potong pucuk zaitun dengan lancip sepanjang 12 – 15 cm. Daun-daun bagian bawah dibuang dan disisakan 6 daun di pucuk. Daun yang tersisa dipangkas ujung-ujungnya untuk mengurangi penguapan. Berikutnya potongan pucuk itu direndam dalam larutan perangsang akar selama 1 jam dan ditanam di media cocopeat.
  7. Masukkan/ tancapkan potongan tadi ke dalam nampan yang berisi campuran cocopeat, pasir halus dan sekam bakar.
  8. Sungkupi tanaman dengan plastik dan ditaruh di bawah naungan.
  9. Setelah akar mulai terlihat dan tunas baru muncul tanaman bisa dipindahkan ke polibag di bawah naungan panas dan hujan. Tunggu hingga tanaman benar-benar siap.

Selamat menanam zaitun di rumah Anda. Semoga bermanfaat (Nanang Hanif)

#TeknikPerbanyakanZaitun
#zaitun

Sunday, February 17, 2019

Cara Tepat Penanggulangan Hama pada Pohon Tin


Daun tin yang terserang karat daun
Faktor terpenting yang harus dilakukan pasca penanaman tin adalah merawatnya agar menghasilkan buah yang kita inginkan. Buah tin yang baik biasanya dihasilkan dari tanaman yang tumbuh sehat. Bagaimana kita mengenali pohon tin yang sehat itu? Mari kita simak artikel ini sampai tuntas.
Pohon tin yang sehat umumnya memiliki daun dan percabangan yang sempurna. Batang hijau dan dun yang mulus tanpa cacat. Pemeliharaan tin tidaklah cukup hanya menyiramnya saja. Tapi ada beberapa treatment yang perlu dilakukan demi kelangsungan pohon tersebut. Salah satunya dengan melakukan pruning (pemangkasan) dan menghilangkan hama / pengganggu tanaman. 
Pohon tin umumnya mengalami masalah karat daun (fig rusts). Penyakit ini timbul oleh beberapa factor yang mungkin terjadi diantaranya adalah lingkungan sekitar yang terlalu lembap. Kondisi lingkungan yang terlalu lembap bisa menimbulkan munculnya pathogen Cerotelium fici. Penyakit ini biasanya lebih sering muncul pada musim penghujan. Akibatnya pohon tin mengalami daun-daun yang berkarat hingga berguguran sebelum waktunya.
Gejala awal biasanya anda melihat titik-titik hitam pada permukaan daun. Selanjutnya menyebar ke area daun yang lebih luas. Daun berubah menjadi cokelat kemerahan, menguning, lalu rontok. Jika menyerang buah bisa mengakibatkan buah jatuh sebelum matang.

Tips  dan Penanggulangan:
Setiap petani mungkin punya tips dan cara yang berbeda dari cara berikut ini. Tapi tidak salah jika Anda mencoba cara ini untuk mengatasi masalah pada pohon tin kesayangan Anda. Berikut ini upaya yang bisa anda lakukan di antaranya:
  1. Membuat atap plastik tembus cahaya matahari/ Membuat Green House. Upaya pengendalian yang paling mudah dilakukan untuk mencegah serangan penyakit karat daun ialah memastikan daun tin tidak terkena air, baik air siraman maupun air hujan. Anda bisa memasang peneduh/naungan di atasnya.
  2. Menyiram tanaman secukupnya. Penyiraman sebaiknya diarahkan langsung ke bagian akar tanaman. Tidak disarankan memakai sprinkler (alat bantu siram) untuk menyirami tanaman tin.
  3. Pilih waktu penyiraman yang tepat. Waktu penyiraman yang paling baik adalah jam 9 pagi. Hindari menyiram tanaman tin kembali pada sore hari karena dapat menimbulkan kondisi yang lembap di malam harinya.
  4. Mengatur sirkulasi udara. Atur sirkulasi udara di area sekitar tanaman. Pastikan udara di sekitarnya dapat bergerak dengan lancar sehingga tingkat kelembapan udara dapat menurun.
  5. Pemupukan yang berimbang dan sesuai dosis. Berikan pupuk kepada tanaman tin secara tepat dan berimbang. Pupuk yang banyak mengandung unsur kalsium (Ca) diketahui dapat meningkatkan ketahanan tanaman tin dari penyakit karat daun.
  6. Jaga kondisi area tanaman. Jagalah kondisi tempat penanaman sebaik mungkin. Bersihkan sampah, gulma, dan sisa tanaman lain supaya keadaan lingkungan sekitarnya tidak lembap.
  7. Prunning. Lakukan pemangkasan tanaman secara rutin. Segera mungkin musnahkan bagian tanaman yang telah terjangkit penyakit karat daun agar tidak menyebar ke bagian yang lainnya.
    Pemangkasan ranting pohon tin baiknya dilakukan setelah masa panen buah.
  8. Gunakan “Senjata Pamungkas” Anda juga bisa menggunakan fungisida untuk memberantas patogen penyebab penyakit karat daun. Pakailah fungisida yang mengandung copper sulphate. Bisa Anda gunakan sesuai dosis yang dianjurkan. Namun kalau Anda lebih memilih cara organik cara ini akan Anda kesampingkan. Karena semua pestisida pada dasarnya racun dan bisa mengganggu kesehatan anda dalam jangka panjang.   Semoga bermanfaat :)  

Wednesday, January 30, 2019

Cara Membuat Pupuk Cair Organik


Berikut langkah-langkahnya
  • Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
  • Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
  • Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
  • Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
  • Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.
  • Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  • Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  • Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.

Penggunaan pupuk cair organik
Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Caranya dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1 liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air.
Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa disemprotkan pada tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi dengan jenis tanaman yang akan disemprot.
Pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan daun, gunakan pupuk organik cair yang banyak mengandung nitrogen. Caranya adalah dengan membuat pupuk dari bahan baku kaya nitrogen seperti kotoran ayam, hijauan dan jerami. Sedangkan pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan buah, gunakan bahan baku pupuk yang kaya kalium dan fosfor, seperti kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak. Kandungan setiap jenis material organik bisa dilihat di tabel berikut.
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.