Thursday, November 11, 2021

Manfaat Tanaman Hias di Lingkungan Kantor

Anda  bekerja di perkantoran dan sering mengalami stres pekerjaan? Nah, berikut ini penulis ingin menyampaikan beberapa manfaat hias yang ditanam di lokasi tempat anda bekerja sekaligus sebagai terapi yang menguntungkan. Bagi Anda yang bekerja di perkantoran, tanaman hijau hampir jarang sekali anda temui.  Tanaman yang tumbuh dapat berperan sebagai filter udara alami yang mampu menangkap alergen dan zat pemicu alergi. Sementara partikel udara lainnya bahkan bisa menyebabkan ganguan kesehatan tubuh anda. Namun, jika anda mengetahu manfaat dari tanaman hias mungkin anda akan berpikir seribu kali untuk mengonsumsi obat penenang. Karena ada ‘obat mujarab’ dari tanaman hias saat ini justru semakin disukai karena dapat meredakan stress.

1.      Tanaman dapat Meredakan Stres

Dalam studi yang dilakukan oleh Jurnal of Physiological Anthropology menyebutkan bahwa tanaman yang diletakkan di perkantoran atau rumah dapat membuat anda lebih nyaman dan hati tenang. Dalam penelitian tersebut tugas berkebun dalam ruangan dapat menurunkan respons stress pada peserta, sementara tugas-tugas dan pekerjaan dengan menggunakan komputer justru meningkatkan lonjakan detak jantung dan tekanan darah.

2.      Meningkatkan Fokus Bekerja

Tanaman hidup yang dipelihara di perkantoran atau rumah dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan tingkat konsentrasi dan fokus seseorang dan mengembalikan mood yang hilang akibat rutinitas atau tekanan pekerjaan.

3.      Tanaman dapat digunakan sebagai alat terapi alami

Tanaman yang biasanya digunakan di antaranya  lavender dan rosemary, kedua tanaman ini memiliki aroma khas dan wangi yang dapat dijadikan terapi  alami menyenangkan.

4.      Membantu pemulihan dari sakit atau trauma

5.      Menambah Produktivitas Kerja

6.      Menghilangkan Kecemasan dan Kegundahan

7.      Meningkatkan kualitas udara bersih

8.      Menangkal polusi Udara

 

Semoga tips di atas dapat kiranya menambah informasi bagi anda yang ingin mempercantik ruangan kantor sekaligus memperbaiki kesehatan karyawan di sekitar anda dengan beragam tanaman hias yang cocok dan anda suka. (Nanang Hanif)


https://shp.ee/9sbec55



Jangan lupa selalu Gunakan Masker!

Untuk mendapatkan masker, kunjungi link di bawah ini

Masker Kesehatan https://shp.ee/9sbec55

https://shp.ee/9sbec55

Monday, November 8, 2021

9 JENIS TANAH PERTANIAN YANG WAJIB KALIAN TAHU

Tanah adalah media yang sangat penting dalam kegiatan bertani dan berkebun. Di Indonesia ada banyak jenis tanah yang cocok digunakan untuk berkebun berikut ciri-ciri dan kegunaannya dalam berkebun. Yuk, kita berkenalan dengan 9 jenis tanah yang ada di Indonesia.

1.      Tanah Endapan Lumpur (Jenis Aluvial)

Tanah jenis ini merupakan tanah endapan lumpur yang bisanya terbawa arus sungai atau parit. Umumnya tanah ini berwarna  abu-abu hingga kecokelatan. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah hilir biasanya seringkali memanfaatkan tanah jenis ini untuk menanam berbagai tanaman pertanian seperti palawija hingga tanaman padi. Tanah ini memiliki tekstur yang  mudah pecah tidak liat.

2.      Tanah Andosol

Bagi masyarakat sekitar gunung berapi biasanya memanfaatkan tanah jenis ini sebagai media tanam berkualitas. bagi para petani di wilayah pegunungan tanah ini sangat diandalkan karena kandungan mineral dan unsur hara di dalamnya.

3.      Tanah Entisol

Tanah ini merupakan turunan dari tanah andosol yang sudah mengalami pelapukan bertahun-tahun. Bentuknya berupa pasir dan debu dan lahar yang sudah dingin dan berubah karena dimakan usia.

4.      Tanah Grumosol

Berbeda dari sebelumnya, tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan kapur yang menjelma menjadi tanah lapuk yang memiliki kandungan organik yang rendah. Tanah jenis ini tidak cocok digunakan sebagai tanah pertaniah. Umumnya berada di ketinggian 300 mdpl. Ciri-ciri tanah ini adalah teksurnya yang kering dan mudah pecah dan berwarna hitam.

5.      Tanah Humus

Tanah jenis ini merupakan tanah jenis terbaik yang merupakan hasil dari pelapukan tumbuhan hutan atau perkebunan. Tanah humus sangat cocok digunakan sebagai media tanam karena memiliki unsur hara yang tinggi dan memiliki tingkat fertilitas yang sangat baik.

 

6.      Tanah Merah (Latosol)

Tanah ini biasanya terdapat di ketinggian 300 hingga 1.000 mdpl. Dari penampilannya tanah ini memiliki warna merah dna tekstur yang kasar. Di dalam tanah ini mengandung berbagai zat alumunium dan zat besi yang sangat tinggi, karenanya tanah jenis ini dianggap tidak terlalu subur untuk pertanian.

 

7.      Tanah Organosol

Tanah jenis ini berada pada wilayah yang memiliki tingkat instensitas hujan tinggi dan basah. Di dalamnya ada sekitar 30 persen organik dan 20 persen pasir. Sehingga, kurang cocok digunakan sebagai tanah pertanian atau pun perkebunan.

8.      Tanah Inceptisol

Tanah ini merupakan pelapukan dari bebatuan sedimen atau metamorf yang memiliki warna kecokelatan, keabu-abuan, hingga campuran  kehitam-hitaman. Tanah ini lebih cocok ditanami kelapa sawit dan karet.

9.      Tanah Regosol

Tanah ini merupakan residu dari proses vulkanik gunung berapi. Tanah ini umumnya memiliki ciri sangat gembur dan kandungan hara yang sangat tinggi serta tekstur yang porous. Pengaplikasian tanah ini sangat cocok untuk tanaman padi, kelapa, tebu, dan berbagai jenis sayur-mayur. (Syerif Nurhakim)