Wednesday, January 30, 2019

Cara Membuat Pupuk Cair Organik


Berikut langkah-langkahnya
  • Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
  • Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
  • Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
  • Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
  • Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.
  • Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  • Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  • Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.

Penggunaan pupuk cair organik
Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Caranya dengan mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1 liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air.
Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa disemprotkan pada tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi dengan jenis tanaman yang akan disemprot.
Pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan daun, gunakan pupuk organik cair yang banyak mengandung nitrogen. Caranya adalah dengan membuat pupuk dari bahan baku kaya nitrogen seperti kotoran ayam, hijauan dan jerami. Sedangkan pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan buah, gunakan bahan baku pupuk yang kaya kalium dan fosfor, seperti kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak. Kandungan setiap jenis material organik bisa dilihat di tabel berikut.
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.

MENGENAL SIFAT DAN KARAKTERISTIK PUPUK CAIR ORGANIK


Bolehkah kita menggunakan pupuk cair organik sebagai pupuk utama? 

=> Pupuk cair organik tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat (pupuk kompos dari tanaman yang telah lapuk) sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk kompos akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman. Ini dapat dilakukan untuk memberikan kemanfaatan yang lebih lama dalam pertanian yang ramah lingkungan. 
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efisien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah kembali dari bahan bak pembuatan pupuk.

Semoga Bermanfaat

PUPUK ORGANIK CAIR


Bagaimana pupuk cair organik dibuat? 
Yuk, kita pelajari cara pembuatannya secara mudah dan sederhana. Sebelum membuatnya, perlulah kita ketahui apa tujuannya dari pengomposan yang akan kita lakukan.
Ada dua jenis pupuk organik cair yang bisa dibuat di rumah atau lingkungan Anda, yakni melalui proses pengomposan sederhana. 

1.      MELARUTKAN DENGAN AIR. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk. Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.

2.      FERMENTASI TANPA UDARA. Yakni dengan membuat pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.

Sunday, January 14, 2018

GANTI GULA PASIR DENGAN DAUN STEVA !



Penggunaan gula pasir yang berlebihan telah diyakini telah menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah penyakit diabetes. Kini telah ditemukan tanaman yang salah satu bagian dari tanaman ini dapat menghasilkan rasa manis yang sangat tinggi, tapi sangat aman bagi penderita diabetes. Untuk melengkapi gaya hidup sehat Anda mari kita menanam pohon STEVIA REBAUDIANA dan menerapkan hidup sehat tanpa gula kalori.

#Stevia merupakan tanaman dari suku Asteraceae yang berkerabat dengan bunga matahari. Daun stevia ini dikenal sebagai pemanis pengganti gula tebu. Penduduk Brasil dan Paraguay sering menggunakan daun stevia sebagai pemanis pada minuman khas mereka yaitu sejenis teh bernama yerba mate dan juga sebagai obat tradisional.

Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Eudikotil
(tidak termasuk): Asterids
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Stevia Cav.
Spesies: Stevia rebaudiana




Stevia merupakan tumbuhan terna tahunan dengan tinggi sekitar 30-90 cm. Batang stevia bulat dan beruas. Stevia memiliki percabangan yang banyak, daun berbentuk bulat telur, ujung daun tumpul dan pangkal daun runcing, serta duduk daun saling berhadap-hadapan. Tepi daun bergerigi. Bunga stevia merupakan bunga hermafrodit dan aktinomorf. Mahkota bunga berbentuk tabung.

Tanaman stevia dapat tumbuh baik pada dataran dengan ketinggian 500 meter dpl hingga 1000 m dpl, kondisi intensitas cahaya matahari penuh, dan suhu lingkungan 14oC hingga 27oC serta kondisi curah hujan 1400 mm per tahun. Perbanyakan stevia dapat melalui biji, tunas bonggol, stek batang, dan kultur jaringan.

Studi tentang stevia pernah dilakukan pada tahun 1931 oleh Bridel dan Lavielle yang menemukan senyawa stevioside dalam daun stevia. Diketahui senyawa tersebut lebih manis 200-300 kali dibandingkan gula tebu atau sukrosa, rendah kalori, dan tidak dapat difermentasi oleh bakteri. Oleh karena itu daun stevia baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas dan juga baik untuk menjaga kondisi email gigi agar tidak berlubang.

Bila Anda membutuhkan Bibit STEVIA REBAUDIANA silahkan telepon atau kontak ke 0813-22065-808, WA-0815-8536-9346   harga bibit STEVIA  @25.500,- per Polibag (Harga bisa berubah-ubah)

Tuesday, October 24, 2017

Tips Mengatasi Busuk Akar akibat Nematoda pada Pohon Tin



Menanam pohon tin (ara) di halaman rumah bisa membuat kita sehat dan bahagia. Tapi setiap tanaman selalu saja memiliki pengganggu yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah hama busuk akar akibat nematoda. Nematoda atau juga biasa disebut sebagai cacing giling sering menyerang akar tanaman tin hingga membuat kondisi pohon tin hampir mati. Sebagian tampak hidup segan mati tak mau. Miris memang, tapi itulah alam.




  Cara Nematoda Menyerang Tanaman Tin


Nematoda menginfeksi tanaman tin melalui sekresi air ludah yang mengandung enzim tertentu ke dalam tanaman. Enzim inilah yang kemudian mengeluarkan racun-racun yang tidak dibutuhkan oleh tanaman.  Akibatnya sel-sel pada tanaman mengalami kematian (nekrosis).

Kerusakan pada ujung akar sungguh sangat berdampak pada serangan tingkat lanjut. Pada awal-awal serangan umumnya petani tidak bisa mengetahuinya. Hal inilah yang cukup mengkhawatirkan kita.

Akar yang rusak akibat nematoda mengakibatkan suplai air pada daun tanaman terhambat. Akibatnya laju fotosintesis turun drastis. Ciri-ciri yang bisa dilihat adalah kondisi tanaman yang tidak mau tinggi alias kerdil. Akar terlihat keriting dan terdapat benjolan-benjolan pada akar. 

Wednesday, August 31, 2016

Cara Membuat Pupuk Cair Organik Sendiri



Anda hobi berkebun dan sulit mendapatkan pupuk? Mengapa tidak mencoba buat sendiri?
Di sini saya akan memberikan beberapa langkah sederhana. Silakan dicoba dengan bahan-bahan yang anda miliki di rumah.

1.       Kumpulkan sampah organik seperti sisa-sisa potongan sayur dari dapur (kulit buah, sayuran, sisa ikan, daging, bonggol pisang, limbah udang, dll). Pisahkan dari sampah non-organik seperti plastik, minyak, sabun, dan lain.
2.       Untuk hasil maksimal, rajanglah limbah sayuran yang panjang sehingga menjadi potongan-potongan pendek.
3.       Campurlah baik limbah sayuran yang sudah busuk maupun yang masih segar menjadi satu.
4.       Siapkan cairan bio-aktivator untuk mempercepat pembusukan. Jika tidak ada anda bisa menambahkan kompos jadi untuk meningkatkan pembusukan. Sebaiknya gunakanlah air sumur, air sungai, atau air empang (jangan menggunakan air PDAM, karena mengandung kaporit)